Pages

SL

Sabtu, 24 November 2018

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI VEDC MALANG


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
SMK PGRI KARANGMALANG SRAGEN
VEDC MALANG





Disusun oleh:
Nama     : Junedi
No          :
Kelas      : XI TSM 2


SMK PGRI KARANGMALANG SRAGEN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR
TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di VEDC Malang ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Praktik Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.

                                                                                     Sragen,   Mei 2018
                                                                                     Penyusun,















DAFTAR ISI






























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja, mesin-mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan-urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi di bidang bisnis dan managemen. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.

1.2  Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai berikut:
1.  Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3.  Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4.  Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5.  Membantu siswa melaksanakan program diklat.
6.  Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
7.  Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasarannya).
1.3  Manfaat Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya :
}  Bagi siswa
§  Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
§  Melihat secara langsung cara kerja produksi.
§  Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat seBuah Industri.
}  Bagi sekolah
§  Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
§  Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.
}  Bagi Industri
§  Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
§  Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.
§  Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri.
§  Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas.

1.4  Lokasi Kunjungan Industri
Lokasi kunjungan industri PPPPTK/VEDC, berada di Jl. Teluk Mandar, Tromol Pos 5, Arjosari - Malang 65102.










BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Profil VEDC Malang
Organisasi dan Kepemilikan
Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan / Vocational Education Development Center (PPPPTK/VEDC) Malang merupakan bagian terpadu dari sistem Pendidikan Nasional di bawah naungan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan epartemen Pendidikan Nasional, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Misi utama adalah untuk meningkatkan pendidikan kejuruan di seluruh Indonesia.
PPPPTK/VEDC Malang dalam perkembangannya harus melayani stake holder dan pelanggan yang makin meluas antara lain:
}  Lembaga    negara    seperti:    Depdiknas,    Dikdasmen,    Dikmenjur, Dikmenum, Lembaga Diklat Daerah Provinsi, kabupaten dan kota, SMK Negeri, SMU Negeri.
}  Lembaga non pemerintah: BAPEDAL, SMK swasta, SMU swasta, Depnaker, Lemdiklat, Perguruan tinggi.
}  Lembaga swasta: Perusahaan Nasional, Perusahaan multi nasional. Perusahaaan individu, BUMN.
}  Individu: Karyawan atau karyawati, warga kota Malang dan sekitarnya, Mahasiswa, Tamatan SMK atau SMU, Guru, Kepala Sekolah, Masyarakat pecinta produk.






2.2  Sejarah VEDC Malang
VEDC Malang: Overview Kronologis - PPPPTK Bidang Otomotif & Elektronika Malang 1982.
Tabel sejarah VEDC MALANG
Tahun
Keterangan
1982
-Diskusi awal; misi feasibility study oleh expert dari Swiss yang diwakili oleh Swisscontact.
Agustus 1983
-Penandatanganan MoU antara Pemerintah Indonesia dan Swiss dalam Kerjasama Teknis untuk PPPGT/VEDC Malang.
-Recruitment 16 Technical Advisor oleh Swisscontact.Desain konsep arsitektural dan spesifikasi gambar fasilitas yang dibutuhkan dan equipment.
Januari 1984
-Start kerjasama Indonesia-Swiss PHASE I (1984-1986).
-Kedatangan Team Leader Swisscontact dan 3 Head Departement.
Juni 1984
-Kedatangan 12 Kepala Seksi dari Swiss.
-116 orang Anggota Swisscontact mengambil posisi in-line di PPPGT/VEDC Malang dan mulai mentraining Counterpart Indonesia.
Agustus 1985
-Tempat kerja sementara di STM Negeri Malang; Desain dan Pengembangan Materi Kuliah program DIII GK.
-Mulai program DIll Guru Kejuruan (D3GK) sebanyak 115 Mhs.
Oktober 1986
-Program DIII (tahun pertama, Semester kedua).
-Pengembangan Materi Kuliah.
-Pindah ke kampus PPPGT/VEDC Malang yang baru (86'000 m2) di Arjosari, Malang.
Januari 1987
-Mulai kerjasama Indonesia-Swiss Phase II (1987-1989).
-Menginstall peralatan bengkel PPPGT/VEDC Malang dan menjalankannya.
1988
-Program DIII (Tahun ke dua, semester satu).
-Pelulusan Mahasiswa DIII angkatan pertama.
Januari 1989
-Joint evaluasi pertama Indonesia -Swiss untuk PPPGT/ VEDC Malang.
-Program DIII (Tahun ke dua dan ke empat).
-Pelulusan Mahasiswa DIII angkatan ke dua.

Januari 1990
-Mulai kerjasama Indonesia - Swiss Phase III (1990-1992).
-Pelulusan Mahasiswa DIM angkatan ke tiga.
-Pendidikan formal D3 GK dihentikan dan diganti dengan:
à         Penataran pendek untuk Guru.
à         Pembentukan Unit Produksi dan Jasa (PROJAS).
à         Pengembangan Sekolah Seutuhnya (PSS), membantu langsung 6 Sekolah STM.
1991
-Pelulusan Mahasiswa DIll angkatan ke empat (terakhir).
Mei 1992
-Menyelenggarakan program penataran untuk Guru STM.
-Membantu 12 Sekolah STM melalui program PSS.
-Aktivitas PROJAS untuk menyongsong pasar.
-Peresmian PPPGT/VEDC Malang sebagai UPT Pusat Penataran Guru tingkat Nasional.
-Penyelenggaraan Promosi Kompetensi Siswa (PKS) I.
Januari 1993
-Mulai kerjasama Indonesia - Swiss Phase IV (1993-1997).
-Pelaksanaan Training untuk Industri dan Masyarakat, Aktivitas PROJAS menjadi sangat penting.
-Membantu 18 STM melalui aktivitas PSS.
-Pengembangan program M&R dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
-PPPGT/VEDC Malang ditunjuk sebagai "Pusat Pengembang Pendidikan Lingkungan Hidup" untuk pendidikan Menengah Kejuruan.
-Penyelenggaraan Promosi Kompetensi Siswa (PKS).
Januari 1994
-Pengalihan penanggung jawab lini organisasi PSS dan PROJAS kepada partner Indonesia.
-Penyelenggaraan Promosi Kompetensi Siswa (PKS) III.
September 1994
-Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Link & Match1, PPPGT/VEDC Malang partisipasi dalam formulasi "Pendidikan Sistem Ganda (PSG)".
-Misi Joint Evaluation Team ke dua untuk PPPGTA/EDC Malang.
Maret 1995
-Penandatangan 'Addendum to Project Document' Penyelenggaraan Promosi Kompetensi Siswa (PKS) IV.
Juli 1995
-Orientasi program, Penjelasan Complementary measures untuk SID/PSG, Pend. Lingkungan hidup, dan Dedaktik-methodik.
-Membantu 38 Sekolah STM melalui aktivitas program PSS.
Maret 1996
-Penyelenggaraan Promosi Kompetensi Siswa (PKS) V.
Juni 1996
-Secara bertahap pelepasan Technical Assistance dari Swiss.
-VEDC masih didukung oleh 5 orang technical Advisor dari Swisscontact
April 1997
-Misi Final Joint Evaluation Team Indonesia-Swiss untuk PPPGTA/EDC Malang.
Nopember 1997
-Penandatangan MoU antara Pemerintah Indonesia dan Swiss dalam Technical Cooperation to Support Implementation of Environmental Education at Vocational Secondary Schools (SMK) berlaku (01.04.1998 s/d 01.03.2001).
Desember 1997
-Secara resmi berakhir kerjasama Indonesia-Swiss phase IV di PPPGTA/EDC Malang.
1998
-Pemantapan Organisasi dan pengelolaan institusi pasca kerjasama Indonesia-Swiss.
-Implementasi MoU pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMK di PPPGT/VEDC Malang.
Maret 1999
-Perjanjian Kerjasama antara PPPGT/VEDC Malang dan MSW-Winterthur dalam tukar-menukar Instruktur dan siswa.
Maret 2000
-Penetapan PPPGT/VEDC Malang sebagai Center of Indonesian-German-Institute (IGI).
Maret 2001
-Innaguration Joint Program Diploma IV BA Malang, dan menerima mahasiswa baru Angkatan I.
Juni 2001
-Perjanjian Kerjasama antara PPPGT/VEDC Malang dengan Elektronikschule Tettnang, dalam tukar menukar instruktur.
September 2001
-Kerjasama dengan Pasca Sarjana ITS untuk melaksanakan Program Magister Mekatronika di PPPGT/VEDC Malang.
Januari 2002
-PPPGT VEDC Malang sebagai "Siemens authorized Training Center untuk PLC"
Februari 2002
-PPPGT/VEDC Malang sebagai "FESTO authorized Training Center for East Java"
Juli 2002
-Kerjasama dengan Leybold-Didactic GmbH. dalam pengembangan Hardware dan Software.
Agustus 2002
-Penerimaan Mahasiswa Baru Joint-Program Angkatan II.
Februari 2003
-Letter of intent kerjasama antara GETEVOT Kingdom of Saudi Arabia and VEDC Malang dalam bidang M&R, Production Base Education, Set-up IGU, Traing the Trainers Program, Exchange Teacher Program.
April 2003
-PPPGT/VEDC Malang mendapatkan sertifikasi ISO 9001 versi 2000 dalam manajemen diklat.
Mei 2003
-Peresmian PPPGT/VEDC Malang sebagai IGI Center.
Agustus 2003
-Peresmian Malang Innovation Technopark(MIT).
-Penerimaan Mahasiswa Baru Joint-Program Angkatan III.
April 2004
-Pengiriman 20 orang staf PPPGT/VEDC Malang dan Guru SMK binaan untuk melaksanakan implementasi system Maintenance and Repair di GETEVOT Kingdom of Saudi Arabia.
Juni 2004
-Restrukturisasi PPPGT/VEDC Malang untuk mengantisipasi peran dan fungsi baru sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Februari 2008
-Perubahan nama dan lembaga dari PPPGT ke PPPPTK dengan Peraturan Menteri No. 8 Tahun 2007, Tentang ORGANISASI & TATAKERJA. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan dan Tenaga Kependidikan.
2009
-Terbentuknya 4 buku Mapping Kompetensi diantaranya:1.PenyususnanDiklat Kompetensi, 2. Uji Kompetensi, 3. Penyelenggaraan Diklat dan Uji Kompetensi, 4. Grade kompetensi dan Buku 5 Sebagai Payung Hukumnya.
-Penyusunan Draft / Konsep Program Mapping Kompetensi
2010
-ASC Thailand, Bricklaying Emas, Walland Floor Tilling Perunggu, Plumbing Perunggu, Bricklaying Medal of Ecxellent
-Awal Penerbitan Jurnal Teknologi dan Inovasi P4TK BOE Malang
-Pengembangan Software Mapping Kompetensi
November 2011
-Renovasi Gedung Technopark
-Workshop Reformasi Birorasi Internal ( RBI )
-Workshop Diklat Sertifikasi bagi Kepribadian pegawai di lingkup PPPPTK BOE Malang (John Robert Power)
-Pengembangan Software Perpustakaan dengan Senayan 13
-Sosialisasi Pengembangan Program Mapping Kompetensi dan Entry Data di SMK
-Outsourcing / Pendidikan 20 orang Satpam VEDC ke Yogyakarta
-Porseni antar lembaga P4TK se Indonesia di P4TK Bispar Parung Jakarta
-Pelantikan Bapak Drs. Suwarno, Mm sebagai Kapus Baru P4TK BOE / VEDC Malang


2.3  Visi Misi dan Tujuan
}  Visi
Menjadi pusat keunggulan yang mampu mendorong perubahan di era globalisasi untuk pendidikan dan pelatihan kejuruan di Indonesia sesuai dengan standar internasional.
}  Misi
PPPGT/VEDC Malang berada dalam lingkung Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan di bawah Direktoran Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, mengemban misi sebagai berikut:
§   Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dalam sistem Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan masyarakat industri di bidang teknologi terapatan pada sektor Otomotif, Listrik/Elektronika, Pengerjaan Logam serta Bangunan.
§   Membantu Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dit. Dikmenjur) dalam pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup serta merencanakan dan melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada SMK.
§   Mengembangkan unit Produksi dan Jasa (PROJAS) secara swakelola.
§   Meningkatkan kemampuan manajemen SMK melalui program-program PSS.
}  Tujuan
§   Menjadi lembaga swakelola di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional yang mampu mengelola kegiatannya secara profesional dan menggalang dana daru usaha sendiri di samping dana dari pemerintah.
§   Menjadi salah satu pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan di bidang teknologi terapan tingkat menengah yang diakui oleh industri di negara-negara ASEAN.
§   Menjadi lembaga yang dapat melayani secara profesional Sekolah Menengah Kejuruan mupun industri dalam bidang Pengadaan Alat Bantu Pengajaran, Konsultansi Pendidikan Kejuruan, Pelatihan Kejuruan, Pemeliharaan dan Perbaikan peralatan Industri.
§   Menjadi tempat berkarya yang aman dan nyaman bagi karyawannya.
§   Mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui pemberian gaji tambahan atau insentif secara proporsional dan berkelanjutan.

 

2.4  LSP PPPPTK BOE - PPPPTK BOE Malang

Fungsi dan Tugas

·       Menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi,
·       Membuat perangkat asesmen dan uji kompetensi,
·       Menyediakan tenaga penguji (asesor),
·       Melaksanakan sertifikasi,
·       Melaksanakan surveilan pemeliharaan sertifikasi,
·       Menetapkan persyaratan, memverifikasi dan menetapkan Tempat Uji Kompetensi (TUK), memelihara kinerja asesor dan TUK,
·       Mengembangkan pelayanan sertifikasi.

 

Wewenang

  • Menerbitkan sertifikat kompetensi sesuai pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi
  • Mencabut atau membatalkan sertifikat kompetensi
  • Memberikan sanksi kepada assesor dan TUK yang melanggar aturan,
  • Mengusulkan skema baru,
  • Mengusulkan dan atau menetapkan biaya uji kompetensi.

 

 

 

 

 

 

 

Struktur Organisasi

Ruang Lingkup Lisensi
1.    Teknik Sepeda Motor
Skema Kualifikasi/Level : Skema Sertifikasi Teknis Teknik Sepeda Motor Level IV Bagi Guru SMK
Skema Klaster : Servis Berkala Sepeda Motor
Unit Kompetensi
Judul Kompetensi
OTO.SM02.006.01
Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin
OTO.SM02.014.01
Memelihara Sistem Rem
OTO.SM02.029.01
Memperbaiki Instrumen dan Sistem Peringatan


Skema Sertifikasi Teknis Teknik Sepeda Motor
http://lsp.vedcmalang.or.id/images/spdmotor.png


BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

            Kegiatan KKL merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan satu tahun satu kali, hendaknya setiap kegiatan yang telah dirancang dengan matang, sudah sejogyanya akan dapat berjalan dengan maksimal.
Halnya kegiatan KKL ini yang dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan / Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPPTK / VEDC) Malang benar-benar menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa, semoga dengan kegiatan KKL seperti ini akan benar-benar menghantarkan menjadi mahasiswa yang berkompeten dalam bidang Teknologi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.      Kegiatan KKL relevan untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajaran di Bidang IT,
2.      Kegiatan KKL dapat meningkatkan motifasi mahasiswa dalam mengembangkan pembelajaran di Bidang IT,
3.      Kegiatan KKL dapat menambah relasi bagi Politeknik Harapan Bersama Tegal dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia.

4.2 SARAN

·         Bagi lokasi kegiatan
1.      Waktu yang disediakan hendaknya lebih banyak, sehingga mahasiswa benar-benar dapat memperoleh pengetahuan yang maksimal.
2.      Perlunya peningkatan kualitas dari materi karena pengetahuan mahasiswa tentang alat peraga dan sebagainya masih sangat sedikit,
3.      Keberadaan Dosen Pembimbing Lapangan dalam kegiatan KKL sangat membantu efektif dan efesiennya kegiatan tersebut.

·         Bagi lembaga
1.      Sesuaikan jumlah dosen pembimbing lapangan dengan jumlah mahasiswa peserta KKL.
2.      Hendaknya pelaksanaan kegiatan KKL dilakukan dalam waktu yang tidak singkat sehingga mahasiswa memperoleh pengetahuan dan informasi tentang pembelajaran lebih optimal.
3.      Diharapkan kegiatan yang tidak terlalu padat agar peserta KKL terlalu kelelahan.  






Tidak ada komentar:

Posting Komentar