Pages

SL

Sabtu, 24 November 2018

LAPORAN OBSERVASI PENANAMAN KACANG HIJAU MEDIA KAPAS


LAPORAN OBSERVASI
PENANAMAN KACANG HIJAU MEDIA KAPAS













Disusun oleh :
1.      Sinta Wulandari
2.      Sinthia Miftakul M.
3.      Uut Myarahmadani
4.      Vivit Khusnul Alfiana
5.      Widya Nur Hayati
6.      Windi Aprilia



SMK NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN AJARAN 2018/2019



LAPORAN OBSERVASI
PENANAMAN KACANG HIJAU MEDIA KAPAS

I.       LATAR BELAKANG
Salah satu ciri organsime adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktivitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara ireversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi – kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor – faktor penyebab perkecambahan.

II.      TUJUAN
§   Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumubuhan kacang hijau.
§   Mengetahui tipe perkecambahan tumbuhan kacang hijau.
§   Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau.

III.    LANDASAN TEORI
A.   Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat diukur atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel - sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan bersifat kualitatif karena tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.

B.   Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau munculnya plantula(tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak  bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim – enzim akan mulai mencerna bahan – bahan yang disimpan pada kotiledon, dan nutrient – nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam penceranaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase, dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim – enzim tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXBQCHrmK5029YRlUBB6ApSauZyu3grIZTDOB1MKuiRnS8UCmAVX4tRLjOqsVBz_xNlWFLEeO_CjlvfY-EW7_JY6HrkSxV5V4Y1p84mMY1JbcxOAYHPFXT7pfXZqyeIIOBIkfCi5lboFQ/s320/23.jpg
C.    Tipe Perkecambahan
1.    Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTf-Oa53fK5y41nWXU6-GteDesc66L2hSoa-v6S3XkskimVSY5gqobOdgbwyfliw1q8wTl1czhjGmgSJaot8UoA7VCdy2bMVHQsb620I33AkAPK98rxU7nV7HQ_CCyf_yodSq4MpjWAhQ/s320/24.png
2.   Perkacambahan hipogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlgEvmXGk2ODctEGiIcJpA3AIEwVRTN_A8Wi4ykAhhFVkjCIhThOVjkda4zoCzUfAjCxUuWE7XmE9C3pKavVrB0p7SneE0rbyjNL9m2fkm2M-hIdgoN31acJ-ksBfefvqLcPGi_GoTnYQ/s320/25.jpg

D.   Pertumuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
1.    Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik).
2.    Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel – sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3.    Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdefisiasi menjadi sel – sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtMSJSQMY43rrvPE3oHA-AavfyAP5B0turJqSY1pJsaKcTJ5S2Tf94TqvdI5hxtIKr3nKsv08yHt60ofDb_F9JxdxHyLj9VFIUxkEiAjx6wgBPKw3o8dYtRzBccuRX46Cmd24MUEX_PG4/s1600/26.png


E.   Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktifitas pembelahan kambium mengarah ke arah luar dan dalam. Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.

F.    Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor eksternal:
1.      Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan dengan proses fotosintesis tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan semakin cepat apabila tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.
2.    Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembaban.


3.    Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat berupa unsur makro dan unsur mikro.
4.    Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
5.    Kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk perkecambahan biji.

Faktor internal:
1.    Hormon
§   Auksin               :    pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. merangsang aktivitas kambium.
§   Sitokinin            :    merangsang pembelahan sel. merangsang pembesaran batang dan akar.
§   Giberelin           :    menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal.  merangsang pertumbuhan raksasa.
§   Gas etilen          :    menghambat perkembangan akar. menghambat pembentukan bunga.
§   Asam absisat     :    mempercepat proses penuaan daun. menyebabkan dormansi pada biji.

IV.    RUMUSAN MASALAH
1.        Apa tipe perkecambahan pada tumbuhan kacang hijau?
2.        Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau?
3.        Adakah perbedaan antara tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap dengan tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang?


V.      HIPOTESIS
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.

VI.    ALAT DAN BAHAN
§   2 gelas aqua plastic
§   Kapas
§   Biji kacang hijau
§   Air

VII.   CARA KERJA
1.       Biji kacang hijau direndam dalam air selama semalam.
2.       2 gelas aqua plastik disiapkan dan di dalamnya diberi kapas yang sudah ditetesi air.
3.       Masing – masing gelas ditandai dengan memberi label GELAP dan TERANG.
4.       Biji kacang hijau yang telah direndam semalaman diletakkan di dalam 2 gelas aqua.      Masing – masing gelas berisi 5 biji kacang hijau.
5.       Letakkan gelas aqua yang berlabel GELAP di tempat yang gelap seperti di dalam              kardus atau di kolong tempat tidur.
6.       Letakkan gelas aqua yang berlabel TERANG di tempat yang terang atau mendapat          cahaya matahari seperti di samping jendela atau di halaman rumah.
7.       Setiap hari kedua tanaman tersebut ditetesi air secukupnya.
8.       Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun, dan warna daun selama 7 hari.


VIII. HASIL PENGAMATAN
Hari
Panjang Batang
Panjang Akar
Jumlah Daun
Warna Daun
Gelap
Terang
Gelap
Terang
Gelap
Terang
Gelap
Terang
Ke-1
0,7 cm
0,3 cm
0,1 cm
0,1 cm
-
-
-
-
Ke-2
3 cm
1 cm
1 cm
0,5 cm
-
-
-
-
Ke-3
8 cm
4 cm
1,7 cm
1,8 cm
-
2
-
Hijau muda
Ke-4
13,5 cm
9,5 cm
3 cm
2,5 cm
2
2
Kuning muda
Hijau
Ke-5
20,5 cm
14 cm
4 cm
3,3 cm
2
2
Kuning
Hijau tua
Ke-6
26,5 cm
17 cm
4,5 cm
4,7 cm
2
2
Kuning tua
Hijau tua
Ke-7
31 cm
20 cm
5 cm
4 cm
2
2
Kuning tua
Hijau tua

IX.    PEMBAHASAN
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah yang setiap harinya akan terus naik seiring dengan tumbuhnya batang tanaman yang semakin tinggi.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Dalam hal ini, kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel – sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil, kurus, dan daunnya tidak berkembang.
Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami hal sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
         
X.      KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tipe perkecambahan tumbuhan kacang hijau adalah epigeal karena kotiledonnya berada di atas tanah.
Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang. Tetapi tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap warnanya lebih pucat dan batangnya lemah / lemas. Sedangkan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang warnanya hijau dan batangnya kuat.

















LAMPIRAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhJMp_KfPEehP1BSmqZgm_wmZMK94iiy4Tgh7QPVP5l91mn5LH4jTS7Chd2lsGVHC8WvLtQb2iPQucxGLj6jVBtP_7Vmty0I4-7ME2feSjlPvMoxFktW4X9GmpoVvUUVjclTu_9-pUBc4/s320/41.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO0LZbL59r8XXgNE8pNdtC4DIlzE4jEMV_bKONdqzfNFjaUop9Mjigso7oW2nLHq-RA7caJdJ0kHa3V5ggQ1DF1VlNeUkrpD_ZVLdijvtYz2i10LLUROKoRI54yqVOxKiAYf-aemcBC0o/s320/42.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgysGbczZdsNQoLTckUezInaqASxs6v2Frwu7ieV2tbCd17uefHGvHAbCqPzrhZz-a_ardYdOwncZgaijiekzooy2F2evOzhMrDr4NWVe-UhfiPFtdoRTCTrGCv4eo5HSWpZ1s9N88jcMM/s320/43.png

2 komentar: