Jumat, 06 Januari 2017
SIMBOL-SIMBOL DALAM LABORATURIUM KIMIA
SIMBOL-SIMBOL DALAM LABORATURIUM KIMIA
Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk
memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus
listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-simbol bahaya sering diatur
oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul
dengan warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi tambahan
dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan
bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).
Peraturan tentang Bahan Berbahaya
(Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk
melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan
kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous
Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah
valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk
lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya adalah nama umum
dan menurut hukum bahan (Chemicals Law) didefinisikan sebagai
berikut:
1. Bahan berbahaya atau
formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law),
2. Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau
melepaskan bahan atau formulasi berbahaya selama produksi atau penggunaan,
3. Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah
meledak
Berikut adalah beberapa definisi yang
dapat digunakan untuk memahami tentang masalah hukum :
1. Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana
terjadinya di alam atau diproduksi dengan cara sintesis (misalnya asbes,
bromin, etanol, timbal, dll)
2. Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari
dua bahan atau lebih (misalnya cat, larutan formaldehid dll)
3. Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh
atau terbentuk selama proses produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan
fungsi produk daripada komposisi kimianya
4. Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki
satu sifat atau lebih yang ditandai dengan simbol-simbol bahaya
Simbol bahaya adalah piktogram dengan
tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan
formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam
1. Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
2. Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
3. Kombinasi dari keduanya.
1. A. Standar Eropa
Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi
Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan Kemasan Zat dan Campuran ( CLP )
. Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009. Peraturan CLP akan menggantikan
ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan dengan klasifikasi , kemasan
dan pelabelan bahan-bahan berbahaya ( Directive 67/548/EEC ) dan persiapan (
Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini akan dicabut pada
tanggal 1 Juni 2015.
Ketentuan pelabelan mengambil papan
Piktogram merah berbingkai bahaya , kata sinyal, bahaya dan laporan pencegahan
diatur dalam GHS PBB , misalnya :
Old Hazard Symbols
New Hazard Symbols
Simbol internasional akan menggantikan
simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari mereka yang mirip dengan simbol
Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan bahaya. Fitur yang paling
mencolok adalah perubahan simbol pelabelan:
-
Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning
yang telah digunakan sampai saat ini,
-
Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang
putih dengan Rhombuses merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan
Simbol bahaya internasional yang baru
dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus digunakan pada label yang pada
akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan frase keselamatan. Akan ada
masa transisi seperti ini secara bertahap masuk perubahan harus diselesaikan
oleh Desember 2010 untuk zat dan pada Desember 2015 untuk persiapan.
Sistem baru ini sedang dilaksanakan di
seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada, Uni Eropa, Cina, Australia,
dan Jepang.
Standar pelabelan di Eropa
1. Standar Negara Australia
Hampir mirip dengan standar eropa hanya
saja ada kategori dikompresi gas, radioaktif dan lain-lain.
Sifatnya: radioaktif
Contoh : karbon-14, uranium, plutonium
Cara penangannya :
kalau tidak perlu, jangan menggunakan
bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif
yang dapat merusak/mmtikan sel-sel tubuh.
Berikut ini dijelaskan simbol-simbol
bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode (catatan: huruf kode
bukan bagian dari simbol bahaya). Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu
bahkan lebih simbol bahaya. Namun demikian, kemasan tanpa simbol bahaya
bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya, untuk itu
diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.
No
|
Symbol dan Nama
|
Huruf kode
|
Keterangan
|
Contoh
|
Keamanan
|
1.
|
Explosive (bersifat mudah meledak)
Sifatnya dapat meledak dengan adanya
panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan.)
|
E
|
Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari
bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak
sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan
dalam Law for Explosive Substances.
Di laboratorium, campuran senyawa
pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat
meledak.
Sebagai Produksi atau bekerja dengan
bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis
maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut
kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun
persediaan/cadangan
Frase-R untuk bahan mudah meledak :
R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk bahan yang
dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
|
Asam nitrat dapat menimbulkan
ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter,
etanol, dll. Contoh yang lain KClO3, NH4NO3,
|
Hindari pukulan/ benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa
|
2.
|
Oxidizing
(pengoksidasi)
Bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan
organik, bahan pereduksi, dll.
|
O
|
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan
notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak
dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat
meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.
Dalam berbagai hal mereka adalah bahan
anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan
peroksida-peroksida organik.
Frase-R untuk bahan
pengoksidasi : R7, R8 dan R9
|
Kalium klorat ( KCLO3), Kalium permanganat (KMnO4),
Hidrogen peroksida (H2O2), Asam nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7.
|
Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan
reduktor.
|
3.
|
Extremely flammable (amat sangat mudah
terbakar)
|
F
|
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan
notasi bahaya. EXTREMELY FLAMMABLE merupakan likuid yang memiliki titik
nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik
didih awal (di bawah +35oC).
Bahan amat sangat mudah terbakar
berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan amat sangat
mudah terbakar : R12
|
Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah
dietil eter (cairan) dan propane (gas)
|
Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber
api.
|
4.
|
Highly flammable
(sangat mudah terbakar)
|
F+
|
.
Bahan dan formulasi
ditandai dengan notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek
untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa,
atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC).
Beberapa bahan
sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di
bawah pengaruh kelembaban.
Bahan-bahan yang
dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan
energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.
Frase-R untuk
bahan sangat mudah terbakar : R11
|
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton
dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan
agen pengering.
|
Hindari dari sumber
api, api terbuka dan loncatan api, serTa hindari pengaruh pada kelembaban
tertentu.
|
5.
|
Flammable
(mudah terbakar)
|
tidak ada
|
Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah
menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga
api
Tidak ada simbol bahaya diperlukan
untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya FLAMMABLE. Bahan
dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC
dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (Flammable)
Frase-R untuk bahan mudah terbakar :
R10
|
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak
terpentin, dietil eter (C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2), asetilena
(C2H2).
|
Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api
dan loncatan api.
|
6.
|
Flammable Solid
( padatan mudah terbakar)
|
Padatan yang mudah terbakar didefinisikan sebagai
padatan yang memenuhi salah satu syarat dibawah ini:
Merupakan bahan peledak basah,
Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas
dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara),
Padatan yang mudah sekali terbakar.
|
Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas
serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan atau padatan (banyak atau
sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udara bebas tanpa
disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya.
|
Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor
serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan
panas serta api.
|
|
7.
|
Very toxic (sangat beracun)
|
T+
|
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau
kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh
melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan sangat
beracun jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 dermal (tikus atau
kelinci) ≤ 50 mg/kg berat
badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu ≤ 0,25 mg/L
Frase-R untuk bahan sangat
beracun : R26, R27 dan R28
|
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium
sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
|
-
|
8.
|
Toxic (beracun)
|
T
|
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan beracun jika
memenuhi kriteria berikut:
LD50 dermal (tikus atau
kelinci) 50 – 400
mg/kg berat badan
Frase-R untuk bahan beracun :
R23, R24 dan R25
Bahan dan formulasi yang memiliki
sifat :
· Karsinogenik
(Frase-R :R45 dan R40)
· Mutagenik
(Frase-R :R47)
· Toksik untuk reproduksi
(Frase-R :R46 dan R40) atau
Sifat-sifat merusak secara kronis yang
lain (Frase-R :R48) ditandai dengan simbol bahaya TOXIC SUBSTANCES
dan kode huruf T.
|
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau
meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui
mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik,
karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S),
Benzena (C6H6)
|
Hindari Kontak atau masuk kedalam tubuh, segera
berobat kedokter bila kemungkinan keracunan.
|
9.
|
Harmful (berbahaya)
Bahan kimia dapat menyebabkan
iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila
kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan
|
Xn
|
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau
kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan
berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu 1 – 5 mg/L
Frase-R untuk bahan
berbahaya : R20, R21 dan R22
Sifat-sifat merusak secara kronis yang
lain (Frase-R:R48) yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan
simbol bahaya HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf Xn.
Bahan-bahan yang dicurigai memiliki
sifat karsinogenik, juga akan ditandai dengan simbol bahaya HARMFUL
SUBSTANCES dan kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing substances) (Frase-R
:R42 dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya
untuk ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya
‘irritant substances’ dan kode huruf Xi.
Bahan yang dicurigai memiliki sifat
karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
|
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya
solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan
(berbahaya, dicurigai karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2
|
Hindari kontak dengan tubuh atau hindari
penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.
|
10
|
Irritant
(menyebabkan iritasi)
|
Xi
|
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi
dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant :
R36, R37, R38 dan R41
|
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya
isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
|
Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit
dan mata.
|
11.
|
Corrosive (korosif)
|
C
|
Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah
merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan
uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan
uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan
korosif.
Frase-R untuk bahan
korosif : R34 dan R35.
|
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam
mineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
|
Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit
dan mata
|
12.
|
NATURE POLLUTING
Bahan berbahaya bagi lingkungan
bersifat berbahaya bagi satu atau
beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan.
|
N
|
Bahan dan formulasi dengan notasi DANGEROUS FOR
ENVIRONMENT adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu
tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Frase-R untuk bahan
berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.
|
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya
tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti
pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2
|
Hindari kontak atau bercambur dengan lingkungan yang
dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan.
|
13
|
Flammable Liquid
(Mudah terbakar Cair) |
Digunakan dalam transportasi cairan
yang mudah terbakar.
|
Alcohol, aseton,
xylene, toluene, ethanol, methanol, hexane, acetonitrile,
|
-
|
|
14.
|
Flammable Gas
(Gas mudah terbakar ) |
Simbol pengaman yang digunakan untuk
transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar.
|
Hydrogen acetylene
|
-
|
|
15.
|
Non flammable gas
(Non mudah terbakar gas ) |
Simbol pengaman yang digunakan dalam transportasi
gas non mudah terbakar (dan karenanya sering tidak berbahaya, setidaknya di
tempat terbuka).
|
Langganan:
Postingan (Atom)