Angin Topan
Angin topan
adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang
sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin
topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling
kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius
ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan
kecepatan sekitar 20 Km/jam.Mengapa dan bagaimana angin topan itu bisa terjadi?
Angin terjadi
karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu
daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari
yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima
energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas
dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara
akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah
lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi
aliran udara pada wilayah tersebut. Setiap kali memasuki musim panas, datang
angin topan yang menyebabkan pohon-pohon tumbang serta ombak menghancurkan
rumah-rumah. Yang paling parah angin topan mampu membuat mobil-mobil
bertebangan. Mengapa angin topan yang mengerikan itu bisa terjadi?
Angin topan
terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU. Di sana
suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º C. Jika suhunya memanas, udara
akan mengalir naik ke atas. Karena udara banyak naik, maka tekanan udara di
atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan
mendingin, lalu turun, sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses
naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang, dan tekanan
uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah,
sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan.
Gumpalan udara inilah yang disebut angin topan.
Pelangi
Pelangi atau
bianglala adalah gejala optik dan meteorology berupa cahaya beraneka warna
saling sejajar yang tampak dilangit atau medium lainnya. Dilangit, pelangi
tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu
saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat disekitar air terjun yang deras.
Pelangi tidak
lain adalah busur spectrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena
pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati
butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi
spectrum warna pelangi. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna
yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa
dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan
air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari
tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada
pelangi ini tersusun dengan merah dipaling atas dan ungu dipaling bawah
pelangi.
Pelangi hanya
dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar tapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada diantara
matahari dan terkesan air dengan matahari dibelakang orang tersebut. Matahari,
mata si pengamat dalam pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Cahaya dengan panjang gelombang terpendek seperti ungu, terdapat dibagian kurva
dan yang memiliki panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada
bagian luar.
Pelangi
Pelangi
merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai gejala optik dan
meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit
atau medium lainnya. Pelangi tampak
sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat
hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang jelas.
Pelangi dan
efek cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang
menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi merah karena sinar
matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari
berada tinggi di langit pada siang hari. Pada mulanya cahaya matahari melewati
sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes
hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. Setelah itu,
warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah
lebih banyak lagi saat meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung
menjadi kurva warna yang disebut pelangi. Cahaya dengan panjang gelombang
terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang
gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar.
Pelangi tidak
akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena
pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya. Pelangi hanya dapat di lihat saat hujan
bersamaan dengan matahari bersinar tapi dari sisi yang berlawanan dengan si
pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air
dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan
pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Pelangi
Penyebab terjadinya pelangi dikarenakan peristiwa pembiasan sinar
matahari oleh air hujan. Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan
mengalami pembiasaan dan perubahan arahnya. Pembelokan ini terjadi karena
cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang berlainan.
Hal itu juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya.
Tetesan air hujan berfungsi menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuklah
pelangi. Oleh karena itu, pelangi dapat dilihat setelah hujan turun. Bentuknya
yang berupa lengkungan atau busur terjadi karena tetesan air hujan yang ada di
udara berbentuk bulat. Biasanya, bagian bawah pelangi tertutupi oleh bumi
sehingga pelangi yang kita lihat hanya berupa bentuk lengkungan atau busur.
Pelangi yang berbentuk secara utuh dapat dilihat saat berada di dalam pesawat
terbang yang mengudara.
Pelangi memiliki beberapa macam seperti pelangi klasik atau pelangi primer,
pelangi sirkuler, pelangi sekunder, pelangi merah, sundogs, fogbows, pelangi
air terjun, pelangi api, dan moonbows.
Pelangi klasik atau bisa disebut juga pelangi primer terdiri dari enam
warna, yaitu merah jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Intensitas warna
masing-masing dipengaruhi oleh kondisi atmosfer. Pelangi primer sering disertai
dengan pelangi sekunder. Pelangi sekunder biasanya lebih tipis dan lebih redup
dibandingkan pelangi primer. Spektrum warna yang ditampilkan oleh pelangi
sekunder berkebalikan dengan yang ditampilkan oleh pelangi primer. Pelangi
sirkuler berbentuk seperti busur lingkaran sempurna dengan radius tepat 42o.
Pelangi ini sulit dilihat karena sering terhalang oleh bumi. Pelangi merah
dapat terlihat saat fajar atau menjelang senja. Sundogs dapat terlihat di musim
dingin yang cerah di langit bagian bawah. Sundogs terjadi ketika berkas-berkas
sinar matahari melewati kristal es yang ada di atmosfer. Sundogs berwarna merah
di bagian dalamnya dan berwarna ungu di bagian luarnya. Fogbows cukup jarang
terlihat. Kabut di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar matahari
dapat melalui kabut yang ada di depan. Pelangi air terjun dapat terlihat di
sekitar air terjun. Pelangi ini dapat terjadi kapan pun dan tidak terpengaruh oleh
cuaca yang ada di daerah itu. Pelangi api dapat dilihat saat awan sirus yang
bertindak sebagai prisma harus berada di ketinggian 20.000 kaki dan sinar
matahari harus melewati awan tersebut dengan sudut 580-680. Moonbows dapat
dilihat saat bulan purnama bersinar terang dan tidak terhalang oleh awan
setelah badai hujan.
Sudah seharusnya kita bersyukur karena Tuhan telah menciptakan karya yang
maha indah yang tak dapat tertandingi oleh siapapun yang dapat kita nikmati
secara cuma-cuma yaitu sebuah busur warna yang ada di angkasa, pelangi.
Erosi
Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan
tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan
tiga proses yang berurutan, yaitu pelepasan partikel tunggal dari massa tanah,
pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin, dan
pengendapan bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi, pada kondisi ketika energi
yang tersedia tidak cukup lagi untuk mengangkut partikel. Di daerah-daerah
tropis yang lembab seperti di Indonesia, air merupakan penyebab utama
terjadinya erosi, sedangkan untuk daerah-daerah panas yang kering, angin
merupakan faktor penyebab utamanya.
Percikan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah pada
erosi yang disebabkan oleh air. Pada saat butiran air hujan mengenai permukaan
tanah yang gundul, partikel tanah terlepas dan terlempar ke udara. Karena
gravitasi bumi, partikel tersebut jatuh kembali ke bumi. Pada lahan miring
partikel tanah tersebar ke arah bawah searah lereng. Partikel tanah yang
terlepas akan menyumbat pori-pori tanah. Percikan air hujan juga menimbulkan
pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Hal ini mengakibatkan
menurunnya kapasitas dan laju infiltrasi tanah. Pada kondisi ketika intensitas
hujan melebihi laju infiltrasi, akan terjadi genangan air di permukaan tanah,
yang kemudian akan menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan
energi untuk mengangkut partikel yang terlepas, baik oleh percikan air hujan
maupun oleh adanya aliran permukaan itu sendiri. Pada saat energi aliran
permukaan menurun dan tidak mampu lagi mengangkut partikel tanah yang terlepas,
partikel tanah tersebut akan mengendap baik untuk sementara maupun tetap.
Proses pengendapan sementara terjadi pada lereng yang bergelombang, yaitu
bagian lereng yang cekung akan menampung endapan partikel yang hanyut untuk
sementara dan pada hujan berikutnya endapan ini akan terangkut kembali menuju
dataran rendah atau sungai. Pengendapan akhir terjadi pada kaki bukit yang relatif
datar, sungai, dan waduk. Pada daerah aliran sungai, partikel dan unsur hara
yang larut dalam aliran permukaan akan mengalir dan mengendap ke sungai dan
waduk sehingga menyebabkan pendangkalan.
Besarnya erosi bergantung pada kuantitas suplai material yang terlepas
dan kapasitas media pengangkut. Jika media pengangkut mempunyai kapasitas lebih
besar daripada suplai material yang terlepas, proses erosi dibatasi oleh
pelepasan. Sebaliknya, jika kuantitas suplai materi melebihi kapasitas, proses
erosi dibatasi oleh kapasitas
Proses Terjadinya Petir
Petir merupakan peristiwa lepasnya muatan listrik statis yang terjadi
secara dramatik dan alamiah. Peristiwa ini terjadi akibat dari keluarnya
muatan-muatan listrik dari benda, dalam hal ini adalah awan. Pelepasan listrik
statis kadang-kadang terjadi secara perlahan dan tenang. Namun, sesekali
berlangsung cepat disertai percikan cahaya atau suatu bunyi ledakan. Percikan
cahaya yang muncul ini disebut dengan kilat.
Petir terjadi karena perbedaan potensial muatan antara awan dan bumi,
atau awan dengan awan lainnya. Muatan pada awan itu terjadi karena awan
bergerak terus-menerus secara teratur. Selama pergerakan itu awan akan
berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah
satu sisi. Sedangkan muatan posotif berkumpul pada sisi sebaliknya. Biasanya
ini terjadi sebelum awan ‘menumpahkan’ hujan.
Awan sendiri terdiri dari jutaan butir air dan es beku di udara. Selama
proses interaksi, butiran air berbenturan dengan awan lain yang sedang kembali
mencair (kendensasi) ke atas. Butiran ini mengakibatkan muatan negatif
(elektron) terjatuh. Elektron tersebut terkumpul di bagian bawah memberikan
muatan negatif dan awan yang naik yang kehilangan elektron, membawa muatan
positif ke bagian atas. Pada titik ini, udara yang naik mempunyai kemampuan
untuk membawa muatan positif ke awan bagian atas, bagian beku lainnya akan
terjatuh ke bagian awan terbawah atau menuju ke tanah. Kombinasi antara
benturan dan pembekuan ini menyebabkan perbedaan muatan yang sangat besar, dan
mengakibatkan terjadinya sambaran petir.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada keadaan ini udara
mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus
lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan
positif, maka petir juga bisa terjadi antarawan yang berbeda muatan.
Petir merupakan salah satu fenomena alam yang paling kuat dan
menghancurkan. Meskipun arus petir hanya sesaat, kira-kira selama 200
mikrodetik, tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat luar biasa. Efek dari
serangan langsung sangat jelas terlihat, mulai dari kerusakan bangunan,
kebakaran, sampai bahaya kematian bagi manusia.
Petir
Petir dan kilat merupakan fenomena alam yang dapat kita lihat ketika
cuaca sedang mendung ataupun hujan. Kita jarang melihat petir ini pada saat
cuaca cerah dan tidak ada awan yang menggantung di langit. Petir dan kilat ini
merupakan gejala dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis. Petir
berasal dari pemuaian udara yang cepat akibat dilalui oleh loncatan bunga api
listrik. Loncatan bunga api listrik yang lebih besar terjadi pada saat awan
mendung atau sedang hujan. Petir terjadi pada saat mendung atau hujan
dikarenakan pada saat itu, udara mengandung kadar air yang lebih tinggi dan
menyebabkan daya isolasinya turun dan arus mudah mengalir.
Petir terjadi karena terdapat perbedaan potensial antara awan dan bumi
atau dengan awan lainnya. Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan
selama awan tersebut bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya
sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan
positifnya berkumpul pada sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi
memiliki perbedaan yang cukup besar, amaka muatan negatifnya akan terjadi
perpindahan muatan negatif ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan.
Pada oroses perpindahan ini, muatan negatif akan melalui medium yaitu
udara. Pada saat muatan negatif mampu menembus ambang batas isolasi udara ini
menyebabkan terjadinya ledakan suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif
maupun yang bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antara awan yang
memiliki perbedaan muatan. Hal ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan
loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya.
Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari gerakan angin ke atas
yang ada di dalam awan Cumulus yang kuat. Kecepatan dai angin ini dilaporkan
mencapai 150 km/jam. Kemudian di dalam awan, uap air berkondensasi menjadi
partikel air yang kecil dan stabil. Apabila awan Cumulus berada pada ketinggian
yang cukup tinggi, maka angin di dalam awan itu memiliki suhu di bawah 0
derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air di dalam awan mengkristal
menjadi es. Kemudian partikel-partikel es bergabung dan menjadi kumpulan es
yang besar.
Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu kemudian jatuh ke permukaan
bumi. Kumpulan es ini kemudian terpecah membentuk es-es yang lebih ringan dan
kecil sehingga hal ini juga memcah struktur elektron yang ada di dalamnya. Hal
ini menyebabkan es yang lebih berat berada di lapisan bawah awan dan memiliki
muatan negatif. Sedangkan es yang lebih ringan tertiup angin yang ada di dalam
awan ke lapisan atas awan dan memiliki muatan positif. Pada peristiwa ini,
terjadi pengkutuban.
Rata-rata setiap petir mempunyao 4 sampai 5 jalur utama akibat adanya
ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu
sekitar 0,01 sekon. Setelah itu akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0,0004
sekon. Sebelum terjadi petir selanjutnya, dibutuhkan waktu istirahat selama
0,03-0,05 sekon. Rata-rata kuat arus dalam petir sebesar 20ribu ampere.
Ketika kita melihat kilatan cahaya di langit, akan terdapat jeda sebelum
terdengar gemuruh suara. Hal ini disebabkan terjadi perbedaan antara kecepatan
rambat cahaya yang sebesar 300ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar
340 m/s. Sehingga wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebih dahulu
sebelum suara gemuruhnya.
Gerhana matahari
Gerhana
Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih
kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan
yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat
dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana
Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:Gerhana total terjadi apabila
saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan.
Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari.
Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung
pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.Gerhana sebagian terjadi
apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari
piringan Matahari.
Pada gerhana
ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan
Bulan.Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran
piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan
Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan
tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin
yang bercahaya.Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada
titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total,
sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida
relatif jarang.Mengamati gerhana Matahari Gerhana Matahari tahun 1999 di
PerancisMelihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari
Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan
permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan
dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Mengamati
gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan
metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk
digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina
mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin
berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan
sesegera mungkin.
GERHANA MATAHARI
Kata
‘eclipse’ (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang berarti
peninggalan atau pelalaian. Gerhana adalah suatu fenomena alam yang disebabkan
oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis.
Gerhana terbentuk sebagai akibat dari cahaya matahari yang terhalangi oleh
bulan atau bumi. Matahari adalah sebuah bintang yang sangat besar sehingga mempunyai
gaya tarik yang besar juga. Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan
terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh
cahaya Matahari.
Kejadian
gerhana disebabkan oleh bayangan bumi dan bulan yang besar sekali. Kedua benda
langit itu gelap. Oleh karena itu, ketika kedua benda ini diterangi oleh
matahari, masing-masing mempunyai bayangan yang menjulur kedalam ruang angkasa
jauh dari matahari. Bayangan yang terbentuk oleh bumi atau bulan mempunyai
beberapa bagian.Terdapat suatu daerah bayangan sempurna yang dikenal sebagai
umbra (dari bahasa latin ayang artinya bayangan) yang berbentuk
kerucut.Sekeliling kerucut bayangan sempurna terdapat suatu daerah bayangan
sebagian yang disebut penumbra (bahasa latin untuk ‘hampir suatu bayangan’).
Gerhana
matahari ada beberapa macam. Yang pertana adalah gerhana matahari total.
Gerhana ini sepenuhnya tertutup oleh bulan di karenakan posisi bulan dekat
dengan bumi. gerhana ini, jarang sekali ditemukan. Untuk dapat melihat langsung
gerhana matahari total dapat menggungakan kaca mata khusus. Karena bila tudak
menggunakan kaca mata khusus, dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
Yang kedua
adalah gerhana matahari sebagian, terjadi apabila bulan hanya menutup sebagian
dari matahari. Pada saat gerhana matahari sebagian kita dapat langsung melihat
ke atas tanpa takut merusak retina mata kita.
Yang ke tiga
adalah gerhana matahari cincin yaitu dimana bulan hanya menutup sebagian
daripada matahari dan cahaya matahari selebihnya membentuk cincin bercahaya
sekeliling bayangan bulan yang dikenali sebagai ‘cincin’.
Mengamati
gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan
metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk
digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina
mata.
Gerhana Matahari
Gerhana
matahari adalah suatu fenomena alam dimana posisi matahari, bulan, dan bumi
sejajar pada satu garis lurus. gerhana matahari akhir-akhir ini baru terjadi
tanggal 9 Maret 2016 di Indonesia. Gerhana Matahari tergolong menjadi 4, yaitu
gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin dan
gerhana matahari hibrida.
Gerhana
matahari total disebabkan oleh bulan yang menutupi cahaya matahari tertutup secara
menyeluruh yang menyebabkan daerah yang mengalami fenomena ini menjadi gelap
total. Sedangkan gerhana matahari sebagian adalah gerhana matahari dimana bulan
hanya menutupi sebagian dari cahaya matahari. Gerhana matahari cincin terjadi
jika piringan bulan lebih kecil daripada ukuran piringan matahari. Kemudian
gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari cincin yang bertransisi ke
gerhana matahari total. Daerah yang terkena gerhana matahari total disebut
umbra, dan daerah yang terkena matahari sebagian disebut penumbra.
Gerhana
matahari adalah fenomena alam yang cukup langka, prosesnya yang mengharuskan
bulan diapit oleh matahari dan bumi dalam satu garis lurus sangatlah panjang,
sedangkan fenomena ini berlangsung dengan sangat cepat. Oleh karena itu, banyak
turis asing maupun domestik yang datang ke Indonesia, hanya untuk menyaksikan
gerhana matahari total yang terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 itu.
Walaupun
fenomena alam ini patut untuk ditonton, tetapi penonton diharuskan untuk
memakai kacamata anti ultraviolet, karena cahaya matahari dari gerhana matahari
sebagian tetaplah sama, sedangkan retina mata kita membesar dikarenakan
terjadinya gelap. Disaat gerhana matahari total berlangsung, barulah penonton
boleh untuk melihatnya dengan mata telanjang.
Abrasi
Abrasi adalah
proses dimana terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang
laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut
erosi pantai. Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya
keseimbangan alam daerah dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan
oleh gejala alami tapi manusia lah yang dijadikan sebagai penyebab utama
terjadinya abrasi. Abrasi ini dapat terjadi kerena beberapa faktor antara lain,
faktor alam, faktor manusia, dan salah satu untuk mencegahnya tejadinya abrasi
tersebut yakni melakukan penanaman hutan mangrove. Beberpa faktor alam yang
dapat menyebabkan abrasi antara lain, angin yang bertiup di atas lautan
sehingga menimbulkan gelombang serta arus laut yang mempunyai kekuatan untuk mengikis sutau
daerah pantai.
Akibat dari
abrasi ini akan menyebabkan pantai menggetarkan batuan ataupun tanah dipinggir
pantai sehingga lama-kelamaan akan berpisah dengan daratan dan akan mengalami
abrasi pantai. Proses terjadi Abrasi yaitu pada saat angin yang bergerak dilaut
menimbulkan arus serta gelombang mengarah ke pantai, sehingga apabila proses
ini berlangsung lama akan mengikis pinggir pantai.
Kekuatan
gelombang terbesar dapat terjadi pada waktu terjadi badai dan badai inilah yang
mempercepat terjadi proses pantai. Abrasi ini selain disebabkan faktor alam
bisa juga disebabkan karena faktor manusia, seperti contoh melakukan
penambangan pasir, dikatakan demikian karena penambangan pasir begitu penting
terhadap abrasi suatu pantai yang dapat menyebabkan terkurasnya pasir laut dan
inilah sangat berpengaruh terhadap arah dan kecepatan arus laut karena akan
menghantam pantai.
Abrasi
Abrasi adalah
proses dimana terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang
laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut
erosi pantai. Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya
keseimbangan alam daerah dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan
oleh gejala alami tapi manusia lah yang dijadikan sebagai penyebab utama
terjadinya abrasi. Abrasi ini dapat terjadi kerena beberapa faktor antara lain,
faktor alam, faktor manusia, dan salah satu untuk mencegahnya tejadinya abrasi
tersebut yakni melakukan penanaman hutan mangrove. Beberpa faktor alam yang
dapat menyebabkan abrasi antara lain, angin yang bertiup di atas lautan
sehingga menimbulkan gelombang serta arus laut yang mempunyai kekuatan untuk mengikis sutau
daerah pantai.
Akibat dari
abrasi ini akan menyebabkan pantai menggetarkan batuan ataupun tanah dipinggir
pantai sehingga lama-kelamaan akan berpisah dengan daratan dan akan mengalami
abrasi pantai. Proses terjadi Abrasi yaitu pada saat angin yang bergerak dilaut
menimbulkan arus serta gelombang mengarah ke pantai, sehingga apabila proses
ini berlangsung lama akan mengikis pinggir pantai.
Kekuatan
gelombang terbesar dapat terjadi pada waktu terjadi badai dan badai inilah yang
mempercepat terjadi proses pantai. Abrasi ini selain disebabkan faktor alam
bisa juga disebabkan karena faktor manusia, seperti contoh melakukan
penambangan pasir, dikatakan demikian karena penambangan pasir begitu penting
terhadap abrasi suatu pantai yang dapat menyebabkan terkurasnya pasir laut dan
inilah sangat berpengaruh terhadap arah dan kecepatan arus laut karena akan
menghantam pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar