KEPEMIMPINAN
Pemimpin
Kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi seseorang untuk menjaga kerjanya.
Asas Kepemimpinan
1.
Taqwa : Beriman kepada
Allah swt.
2.
Menjadi contoh / ing ngarso
sung tuladha.
3.
Menggugah / ing madya
mangun karsa.
4.
Tutwuri handayani : Memberi
semangat.
5.
Waspada purba wasesa :
Selalu mengawasi, mengoreksi.
6.
Ambek parama arta : Dapat
memilih mana yang harus didahulukan.
7.
Pasaja : Hidup yang
sederhana tak berlebihan.
8.
Satya : Setia kepada
atasan/bawahan; kuati.
9.
Geminasti /Gemi setiti :
Skala prioritas.
10.
Blaka : Apa adanya.
11.
Legawa : Siap menyerahkan
tongkat kepemimpinan kepada generasi berikutnya.
Jika korsa adalah sekelompok
manusia yang senasib seperjuangan yang memiliki tujuan/salet yang berdasarkan
persaudaraan dan kekeluargaan.
Wawasan Kebangsaan
Posisi strategis Indonesia
1.
Persilangan Benua dan
Samudra.
2.
Wilayah yang luas.
3.
Kaya sumber daya alam dan
Budaya.
4.
Negara muslim terbesar di
Dunia.
5.
Kondisi Geografis
6.
Indonesia menjadi
Nilai-nilai
Sekularisme, individu alisme, liberalisme, pramagtisme
Sekularisme, individu alisme, liberalisme, pramagtisme
Reformasi
: Serangan Kapilatisme Global pada NKRI.
NEOLIBERAL
: Tujuan
: - Demokrasi Liberal
- Merebut pengaruh politik
- Menguasai SDA/Ekonomi
Metode : - IsuE HAM dan Lingkungan hidup
- Tekanan ekonomi
Strategi : - Mengubah/mengganti UUD dan Peraturan
Wawasan kebangsaan adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan
dan persatuan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. (Prof. Muladi).
Empat (4) Pilar kebangsaan :
1.
Falsafah Bhineka Tunggal
Ika mengandung sejarah, tradisi, budaya, modernitas.
2.
Ideologi : Pancasila
3.
Konstitusi : UUD 1945;
Keutuhan, Kebangsaan, Kerakyatan.
4.
NKRI : Negara ® Kesatuan
Politik ® Permusywaratan
Ekonomi ® Kekeluargaan
Sosial ® Kemunitarian
Kebudayaan ® Gotong Royong
Rakyat
Sejahtera
Bangsa
bermartabat
Negara
berdaulat : Negara yang mampu
Perjalanan
sejarah NKRI
K.
Kutai Raja Mulawarman
K.
Tarumanegara Raja Pulawarman
K.
Sriwijaya
Politik
Etis adalah Balas budi investasi pendidikan bagi orang pribumi.
HEGONOMI
ASING DARI MASA KEMASA
Masa
sejarah : Kerajaan-kerajaan
Masa
kolonial : - Penjajahan, Mencari SDA
(350 th)
- Eksplotasi SDA
- Politik etis
Teori
HEGONOMI
Hegonomi
“Menguasai kekuatan terhadap kekuatan yang lain”
1.
Menghilangkan kemandirian
(independensi) pemimpinnya.
2.
Membenturkan dan menjauhkan
pendukungnya.
PROXY WAR : Sebuah konfrontasi
antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti, sebab
menghindari konfrontasi secara langsung dan menghindari dari sesuatu.
PERANG ASYMETRIS
Pola perang dengan menerapkan ITS
(Isu, Tema, Skema)
STRATEGI :
1.
Dibangkitkan kesadaran
ancaman serius pada sendi-sendi bangsa.
2.
Gelorakan semangat
Nasionalisme dan Kebhinekaan.
3.
Percaya diri kita bangsa
yang besar, lahir dari leluhur yang unggul.
4.
Pemuda jadi motor penggerak
Gerakan RIIL dalam menguatkan Nasionalisme.
5.
Mengamalkan nilai-nilai
Pancasila di kehidupan keseharian.
APEL
: Pengecekan personil untuk kesiapan.
For get to me
Saya tunggu engkau 2x
Rupanya engkau for get me 2x
Badan sakit 2x junkir balik di SMK
Rupanya engkau for get to me
Rambate ratahayu
tarik tambang (corsa)
Disini aku jadi
tambah senang (corsa)
Andaiakan aku
burung
Aku akan terbang
3 tahun aku lulus
SMK
Bangun pagi 2x menuju ke lapangan
Untuk mengikuti latihan barisan 2x
Tak tahan rasanya
Ingin segera pulang
Pendidikan belum
usai
Mau makan jalan
jongkok
Habis makan lompat
kodok
Dicaci, dimaki dan
dibentak 2x hay 2x
Wahai pelatihku engkau baik sekali
Wahai pelatihku dikau sayang sekali
Tidakkah kau tau isi hatiku
Kusayang padamu
Kusayang padamu
Keselamatan lalu lintas adalah kebutuhan kita bersama
Penyebab kecelakaan :
1.
Manusia / Human Eror
Sering melakukan pelanggaran pengendara
POLAR LALULINTAS
-
Jalan yang berkeselamatan
-
Kendaraan yang
berkeselamatan
-
Penanganan yang
berkeselamatan
APIL : Alat pemberi isyarat lalu lintas (Merah, Kuning, Hijau)
-
Rambu peringatan
-
Rambu larangan
-
Rambu perintah
-
Rambu petunjuk
Merah : berhenti
Kuning :
berhenti pel garis tanda berhenti
Hijau : anda boleh jalan terus/boleh membelok ke
kiri/kanan
Jenis-jenis marka
Garis
utuh tunggal : Larangan bagi kendaraan melintasi garis/menyalip kendaraan didepan.
Garis
putus-putus : Garis dapat dilintasi oleh kendaraan untuk menyalip.
DILARANG
MENDAHULUI DI TIKUNGAN
DILARANG
MENYALIP/MENDAHULUI
-
Tikungan
Marka
ganda utuh putih : Garis tidak boleh dilintasi kendaraan untuk
menyalip, membelok dan serta parkir.
Garis
ganda putih-putih dengan garis putus-putus
Marka
melintang
Marka
serong : Tanda yang membentuk garis utuh yang tidak
termasuk dalam
Marka
lambang : Tanda yang mengandung arti tertentu
Guadril
: pagar yang berfungsi untuk melindungi
pengendara saat kecelakaan agar tidak langsung terjun ke sungai, jurang.
Zona
keselamatan sekolah (zoss)
LPJU
(Lampu Penerang Jalan Umum)
Close Circuit Television (CCTV) Dinas penghubung,
komunikasi dan informatika kab. Sragen.
3R
(Rapat, Rata, Rendah)
UU
No. 2/2002
Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia
UU
No. 22 tahun 2009
Tentang
lalu lintas dan angkutan umum
Lalu
lintas : Gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas jalan.
Kecelakaan : Suatu
peristiwa dijalan yang tidak terduga melibatkan kendaraan dengan/tanpa pengguna
jalan lain yang melibatkan korban manusia dan kerugian harta dan benda.
Keselamatan : Suatu
keadaan terhindarnya orang dari resiko kecelakaan selama manusia kendaraan,
jalan dan lingkungan.
LLAJ : Suatu kesatuan sistem yang terdiri dari Lalu lintas, kendaraan,
prasarana LLAJ, Angk jalan.
PMR Mula SD/MI
PMR Madya SMP
PMR Wira SMK
KSR
TSR
SIBAT
DORAS
Dasar Hukum PMI
Dasar Ideologi
Dasar Konstitusi
UU No. 59 tahun 1958 tentang
Ratifikasi Konverensi
Konferensi ke 1 di Jenewa : Isinya
disepakati konvensi terdiri 10 pasal :
-
HENRY DUNANT : Pendiri PMR
Internasional
-
Memory Solferino : Kenangan
yang terindah
Bahaya Survival
-
Ketegangan dan panik
-
Matahari/panas
-
Serangan penyakit
-
Kemrosotan mental
-
Bahaya binatang
-
Keletihan
-
Kelaparan
-
Kedinginan
-
Lecet
Sukarelawan remaja
Pasal 86 No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Visi PMI Munas 2014 adalah PMI Profesional, dicintai
dan berkarakter.
Bahasa cinta adalah kunci setiap hati
Senyum adalah
Misi PMI : Harus
mengoperasikan visi cita-cita PMI tercermin dalam tugas pokok PMI, membantu
pemerintah di bidang:
1. Penanganan Bencana
- Kebakaran rumah-rumah roboh
dibntu
2. Pelaksanaan donor darah
3. Pendidikan generasi muda
- Latihan PMR, KSR
4. Deseminasi hukum kemanusiaan internasional
( berbeda dengan hukum HAM)
5. Pelayanan kesehatan masyarakat
- Mendirikan klinik rawat inap
BIVAK : Tempat tinggal sementara
Tujuan sebagai tempat perlindungan
yang nyaman untuk melindungi.
Macam-macam Bivak
-
Bivak alam, menggunakan
sarana alam.
-
Bivak buatan, menggunakan
peralatan seperti ponio, jas hujan.
Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan bivak
-
Kondisi medan
-
Tempat
-
Jangan dibawah pohon tua
-
Dekat dengan sumber air,
bukan sarang nyamuk
-
Aman dari ancaman hewan
Sumber
energi
Makanan
Air
api
Makanan
1.
Hewan : - Binatang lunak
- Serangga
- Reptil
- Unggas
- Binatang bertulang belakang
2.
Tumbuhan : - Bayam laut
- Daun muda pohon pinus
Klasifikasi
air dalam survival
1.
Air tercemar tapi dengan
proses sederhana
2.
Tidak berwarna, berbau,
berasa
3.
Tumbuhan yang mengandung
air
Ciri
tumbuhan yang dapat dimakan
1.
Bagian tumbuhan yang masih
muda
2.
Tumbuhan tidak mengandung
getah
3.
Tumbuhan tidak mengandung
berbulu
4.
Tumbuhan tidak mengandung
berbau kurang sedap
Apabila ingin makan tumbuhan
-
Tumbuhan sudah dikenal
-
Jangan hanya tumbuhan yang
sama
-
Jangan memakan tumbuhan
yang berwarna ungu
Rean of Jugle
Misi Basarnas :
Menyelenggarakan operasi SAR yang efektif
dan efisien.
Visi : Berhasilnya operasi SAR setiap waktu dan
tempat yang cepat, handal, amal.
BASARNAS
dibawah naungan Dinas Perhubungan
Kesimpulan
survival lebih merupakan sikap mental
Petunjuk
penting mengenai penggunaan air oleh survival
-
Untuk mengatasi rasa haus
yang berlebihan/dalam
Filosofi SAR
L =
Locate / Lokasi
A =
Access / Usaha untuk mencapai korban
S =
Stabilize / Usaha penanganan korban
T =
Transportasi / Tujuan mendapatkan perawatan lebih lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar